Akhirnya Pemerkosa Guru Ditangkap karena BlackBerry Korban  

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap pelaku perampokan dan pemerkosaan seorang guru Madrasah setelah melacak pelaku lewat telepon seluler BlackBerry milik korban. Iskandar, 42 tahun, akhirnya ditangkap di rumahnya di daerah Tangerang.

"Pelaku tercium jejaknya dari BlackBerry milik korban," kata juru bicara Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Aswin, Selasa, 2 April 2013. Polisi melalui Unit Cyber Crime melacak keberadaan telepon seluler milik korban.

Rupanya perburuan polisi membuahkan hasil. BlackBerry tersebut terlacak sedang digunakan oleh seseorang yang masih ada di kawasan Jakarta.

Polisi kemudian mendatangi orang tersebut. "Dia mengaku membeli telepon tersebut dari pelaku," ujarnya. Mendapat lampu hijau, polisi langsung meluncur ke rumah Iskandar.

Benar saja, polisi menemukan barang milik korban yang dirampok, yaitu komputer jinjing. Bahkan sketsa wajah dan ciri tato di dada pelaku pun sesuai dengan yang dijelaskan korban.

Iskandar akan dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 285 tentang pemerkosaan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Seorang guru perempuan berinisial CD, 24 tahun, menjadi korban perampokan sekaligus pemerkosaan di kontrakannya yang terletak di Kelurahan Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat, 29 Maret lalu. Akibat kejadian itu, korban mengalami tekanan berat.

 

Tontowi-Liliyana Pastikan Kemenangan Indonesia

Surabaya (ANTARA) - Ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menjadi penentu kemenangan Indonesia atas "All Star" Eropa setelah mengalahkan Nathan Robertson dan Enny Wallwork 21-11, 21-19, Minggu.

Meskipun sudah dipastikan lolos ke semifinal dan kokoh di puncak klasemen, Tontowi-Liliyana pada laga penyisihan terakhir Piala Axiata 2013, DBL Arena Surabaya, bermain maksimal dan enggan memberikan kesempatan kepada Nathan-Jenny untuk berkembang.

Di game pertama, Tontowi (25) langsung "panas" dengan menghujam pertahanan Nathan-Jenny melalui smes-smes tajam yang gagal dikembalikan pasangan asal Inggris itu. Smes Tontowi ke arah bidang kanan yang gagal dikembalikan Jenny, mengawali keunggulan 5-3 dan terus melaju 9-6.

Pengembalian jitu Liliyana (27) yang membuat Jenny harus berjibaku, menambah keunggulan 14-7. Nathan sempat memperkcil ketertinggalan melalui smesnya yang dikembalikan Tontowi namun hanya membentur net 15-9. Di penghujung game, Tontowi-Liliyana tidak terkejar. Juara All England 2013 ini menutup game 21-11.

Di game kedua, Nathan banyak melakukan aksi untuk menghibur penonton. Namun peraih medali perak Olimpiade Athena 2004 itu diperingati wasit karena aksinya itu. Nathan tampak bermain emosi setelah insiden itu. Pengembaliannya terhadap bola jauh dari Liliyana melenceng ke luar bidang, 6-4.

Nathan dan Jenny sempat bangkit dan membuat selisih skor menipis, 16-15. Di penghujung game, Jenny lengah. Servisnya yang tanggung langsung disambar Tontowi dan tidak dapat dibendung, 21-19.

Dengan kemenangan ini, Indonesia menutup pertandingan atas All Star Eropa 3-1. Di laga sebelumnya, Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan membawa Indonesia unggul 1-0 setelah mengalahkan Ivan Sozonov dan Vladimir Ivanov 22-20, 21-19.

Kemudian, tunggal putra All Star Eropa, Scott Evans harus menyerah di game kedua saat tertinggal 19-21, 1-11 (ret.) dari pemain Indonesia Dionysisus Hayom Rumbaka. Kondisi kesehatan Evans tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan saat dia tertinggal 1-11.

Di tunggal putri Indonesia, Bellaetrix Manuputy gagal menyumbang poin setelah ditumbangkan pemain All Star Eropa Carolina Marin 21-8, 14-21, 21-15.

Dengan hasil ini, All Star Eropa harus pulang lebih awal dan mengubur harapan berlaga di semifinal. All Star Eropa mengumpulkan 13 poin di peringkat lima, di bawah All Star Asia (15 poin) yang masih bertanding dengan Malaysia. Untuk berlaga di semifinal, tim harus berada di empat besar. (da)