Pola Makan untuk Pekerja Kantoran agar Tetap Sehat dan Berenergi [ BeritaTerkini ]

Jakarta – Ketika sedang bekerja di kantor seringkali kita hanya makan seadanya atau bahkan mengabaikan waktu makan. Sehingga banyak pekerja yang kekurangan energi, badan menjadi lesu, tetapi berat badan malah naik. Bila itu terjadi, sebaiknya Anda mengikuti beberapa tips di bawah ini agar dapat tetap sehat dengan mendapat asupan makanan yang sesuai. Yang terpenting adalah jangan sampai Anda merasa telalu lapar. Cegah rasa lapar itu dengan cara-cara berikut :

Pagi Hari
Setelah bangun tidur pada pagi hari, sebaiknya Anda memakan sesuatu untuk menjaga metabolisme tubuh. Buah dan kacang-kacangan seperti almond, biji bunga matahari, dan kenari dapat menjadi pilihan yang sehat karena kacang-kacangan memiliki kandungan serat, lemak sehat, dan protein yang baik untuk tubuh.

Sarapan
Seringkali kita terburu-buru untuk berangkat ke kantor sehingga lupa untuk sarapan. Padahal makan pagi wajib dilakukan untuk dapat menjaga kadar gula dalam tubuh tetap stabil serta membuat tubuh serta otak bekerja lebih efektif. Konsumsi makanan yang praktis namun sehat seperti telur rebus dan jeruk atau roti dengan selai kacang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan protein tubuh.

Atur konsumsi teh dan kopi
Kafein terlalu banyak dapat menghambat kinerja otak. Ganti kopi atau teh hitam yang biasa Anda konsumsi dengan teh jijau. Teh hijau memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan berfungsi untuk meningkatkan metabolisme tubuh, membantu pencernaan, dan mencegah kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.

Makanan sehat untuk para pekerja kantor
Di sela-sela waktu antara makan pagi dan makan siang, konsumsi buah atau segelas air kelapa. Segelas jus buah segar juga dapat Anda konsumsi karena mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan dan mengatur keseimbangan pH tubuh.

Makan Siang
Apa yang Anda pilih untuk makan siang serta waktu memakannya memiliki dampak yang signifikan bagi berat badan dan energi tubuh. Makanan yang praktis seperti sandwich bisa menjadi alternatif menu makan siang. Masukkan sumber protein seperti ayam panggang atau ikan tuna ke dalam potongan roti gandum. Tambahkan berbagai sayuran dan lengkapi dengan saus mint dan mustard sebagai pengganti mayonaise. Serta hindari menambahkan keju dalam sandwich Anda. Bisa juga mengonsumsi nasi merah dengan dada ayam panggang disertai banyak sayuran.

Jeda jam makan
Setiap dua jam sekali, Anda perlu makan agar otak mendapat asupan gula untuk menghidari kelelahan, perubahan mood, dan tubuh lesu. Makanlah camilan yang sehat seperti kacang-kacangan, keju rendah lemak, biji labu dan bunga matahari. Satu gelas susu rendah lemak juga dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh.

Makan Malam
Penting untuk mengetahui kualitas, kuantitas, dan waktu makan malam yang tepat. Banyak yang menganggap bahwa makan malam merupakan makanan pengganti tenaga yang kita keluarkan seharian. Sehingga membuat kita mengonsumsi apa saja yang ingin kita makan. Padahal pada saat malam hari, kita sudah tidak melakukan banyak aktivitas sehingga tidak memerlukan banyak asupan energi. Sebaiknya konsumsi sedikit makanan dengan sayuran dan protein menjadi prioritas. Pastikan Anda makan malam dua jam sebelum waktu tidur.

(hst/hst)

Browser anda tidak mendukung iFrame


Riset: Pasangan yang Bahagia Berpotensi Jadi Gemuk dan Banyak Makan? [ BeritaTerkini ]

Jakarta – Anda mungkin telah mencoba segala cara untuk menurunkan berat badan agar selalu menarik bagi pasangan. Namun tampaknya, Anda tak perlu lagi cemas akan masalah berat badan. Karena menurut penelitian terbaru, berat tubuh yang meningkat adalah tanda pasangan yang bahagia dan nyaman dalam hubungan. Benarkah?

Penelitian itu dilakukan oleh Diet Chef yang menunjukan, orang-orang yang sedang bahagia akan makan lebih banyak. Sekitar 60 persen orang akan naik berat badannya ketika mereka berada dalam hubungan yang nyaman. Sekitar 62 persen orang mengaku naik berat badannya ketika berada dalam suatu hubungan, sementara 72 persen lainnya berpikir, bahwa pasangan mereka juga menambah berat badan.

Kebiasaan makan ini juga dipengaruhi oleh porsi makanan pasangan. 52 persen wanita mengatakan mereka sering makan dalam jumlah yang sama dengan kekasih mereka. 56 persen lainnya mengakui mereka makan dengan porsi yang jauh lebih besar dari biasanya yang terjadi karena penurunan aktivitas fisik.

Setelah memasuki hubungan yang menyenangkan, 30 persen pasangan mengatakan kegiatan utama mereka adalah bersantai dan menonton televisi. 20 persen pasangan lainnya justru menjadikan makan bersama sebagai kunci keintiman hubungan. Sementara itu, 66 persen pasangan menganggap mereka menghimpun berat badan berdua.

Izzy Cameron, Spesialis Nutrisi dan Manajemen Berat di Diet Chef mengatakan, “Survei ini telah mengungkapkan beberapa hasil yang sangat menarik, dan itu mengejutkan untuk melihat bagaimana orang puas akan dirinya ketika mereka berada dalam suatu hubungan.”

Kebiasaan makan ternyata juga berpengaruh pada risiko perceraian. Riset lainnya dilakukan oleh mydivorcepapers.com terhadap pasangan di Inggris. Hasil penelitian yang dikutip Daily Mail menjelaskan, makin berat bobot masing-masing pasangan, maka risiko bercerai juga makin minim.

Pasangan dengan masing-masing bobot antara 101 – 200lbs (sekitar 45 – 90 kg) yang dianggap sehat secara fisik, tiga kali lebih mungkin untuk mengakhiri pernikahan mereka dibanding dengan ukuran tubuh lainnya. Setidaknya, lebih dari 2.708 kasus, atau sebanyak 76 persen pasangan dengan berat yang pas memilih perceraian. Sementara itu, orang-orang dengan berat antara 201 – 250lbs (sekitar 90 – 113 kg) menyumbang angka perceraian hingga 493 kasus, atau sekitar 18,21 persen. Dan hanya 143 kasus perceraian atau 5 persen pasangan dengan berat di atas 250lbs, yang bercerai.

(als/kik)

Browser anda tidak mendukung iFrame