Pak SBY, Menteri Disuruh Fokus Kerja tapi Kok Diizinkan Ikut Konvensi? [ BeritaTerkini ]


JAKARTA, KOMPAS.com – Konsistensi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipertanyakan, terkait keikutsertaan dua menteri kabinetnya dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dua menteri SBY, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, menjadi peserta konvensi.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana mengatakan, izin yang diberikan Presiden kepada dua menterinya menunjukkan inkonsistensi SBY. Di satu sisi, ia meminta semua menterinya fokus bekerja, tetapi di sisi lain, SBY, yang juga Ketua Umum DPP Demokrat, tak melarang menterinya mengikuti konvensi.  

“Presiden kan tanda tangan kontrak dengan para menteri untuk konsen pada tugasnya, sekarang menteri yang berasal dari profesional ditarik ke konvensi, itu inkonsistensi,” kata Ari, saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (21/9/2013).

KOMPAS Ilustrasi: para pejabat yang mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat

Seharusnya, kata Ari, SBY bersikap tegas kepada menterinya yang memiliki kesibukan dengan agenda politik. Pilihan harus dijatuhkan, tetap menjalankan tugas sebagai menteri, atau terjun ke dunia politik sebagai bakal calon presiden. Atau, setidaknya, kata Ari, SBY memberi amanat kepada Komite Konvensi agar tak merekrut menteri untuk mengikuti konvensi tersebut.

“Presiden harus berani memberhentikan, atau melarang (menterinya) ikut konvensi. (Menteri) banyak kerjaan,” kata Ari.

Seperti diketahui, hingga saat ini, Gita dan Dahlan belum menyatakan mundur dari jabatannya sebagai menteri meski siap bertarung dalam Konvensi Demokrat.

Setelah melalui tahap pra-konvensi, Konvensi Partai Demokrat secara resmi dimulai pada 15 September 2013 hingga akhir Desember 2013. Di dalam waktu tersebut akan dilakukan berbagai kegiatan, mulai dari pengenalan kandidat, wawancara media, dan dilakukan satu kali survei untuk semua kandidat konvensi yang dilakukan oleh tiga lembaga survei.

Di awal Januari hingga April 2014, pelaksanaan konvensi akan memasuki tahap baru. Kegiatan yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada para kandidat yang melibatkan komite dan tokoh lain sebagai pewawancaranya. Di periode itu juga akan digelar debat antarkandidat dan dilakukan lagi survei untuk menentukan hasil akhir.

Peran masyarakat dalam menentukan pemenang konvensi akan nampak dalam survei akhir tersebut. Seluruh dana terkait konvensi dijamin berasal dari sumber halal dan semua peserta konvensi wajib membuat rekening khusus sebagai wujud transparansi keuangan konvensi.

Inilah formasi kesebelasan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat:
1. Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan);
2. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina);
3. Dahlan Iskan (Menteri BUMN);
4. Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat);
5. Endriartono Sutarto (mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem, dan mantan Panglima TNI);
6. Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan);
7. Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah);
8. Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat);
9. Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat);
10. Pramono Edhie Wibowo (mantan Kepala Staf Angkatan Darat);
11. Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara).

Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Geliat Politik Jelang 2014
  • Konvensi Capres Demokrat 2013
  • Suksesi 2014
  • Siapa yang Dipilih PKB, Mahfud MD atau Rhoma Irama?
  • Jusuf Kalla “Capek” Jawab Pertanyaan Investor soal Capres RI
  • KPU Klaim 139 Juta Pemilih Sudah Masuk Sistem Informasi Data Pemilih
  • Jelang Pemilu 2014, KPI Ingatkan Televisi Patuhi Aturan
  • Demi Nama Baik Partai, Demokrat Desak TVRI Minta Maaf
  • Foke Ogah Komentari Wacana Pencapresan Jokowi
  • KPI: TVRI Harus Benahi Kualitas Produksi Program
  • Pro Kontra Mobil Murah
  • Penembakan di Markas AL AS
  • BBM di Android dan iPhone
  • F1 Singapura
  • Penyekapan di Tamansari
  • Anak Ahmad Dhani Kecelakaan
Honda Mobilio Siap Goyang Avanza
Demi Nama Baik Partai, Demokrat Desak TVRI Minta Maaf
Kenali Gejala Pradiabetes
Kopaja Ikutan Mejang di IIMS 2013
CEO Apple: iPhone Tidak Bermain di Level “Sampah”



Mayat Perempuan dengan Muka Lebam, Ditemukan di Jalanan Gowa [ BeritaTerkini ]

MAKASSAR, KOMPAS.com – Warga Dusun Bilaya, Desa Palantikang, Kecamatan Pattalassang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita muda tanpa identitas di jalan poros Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (20/9/2013) petang.

Wanita tersebut diperkirakan berusia sekitar 20 tahun. Saat jasadnya ditemukan, dia mengenakan jaket berwarna ungu, baju dalaman berwarna oranye, bercelana jeans biru, dan sandal jepit berwarna hitam.

Postur perempuan ini agak gemuk, dengan tinggi sekitar 156 sentimeter. Dia memiliki rambut panjang sepunggung.

Warga menemukan jasad perempuan itu dalam posisi tertelungkup. Hidungnya terlihat berdarah, dengan mata kanan terlihat lebam.

Warga yang menemukan mayat itu pun langsung melapor ke kepolisian. Kasubbid Humas Polres Gowa, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andry Lilikay mengatakan dari pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara, perempuan ini diduga korban pembunuhan. “Dilihat dari tubuh korban yang ditemukan banyak bekas luka,” kata dia, ketika dikonfirmasi, Jumat (20/9/2013).

Andry menegaskan kondisi hidung berdarah dan mata kanan yang lebam, sudah menjadi indikasi kuat terjadinya penganiayaan dan pembunuhan sebelum korban dibuang ke jalanan. Saat ini jasad korban sudah berada di RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Editor : Palupi Annisa Auliani

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$ view_quiz

Filename: views/read-article-alt2.php

Line Number: 363

  • Petugas Keamanan KPU Sulsel Tewas di Kamar Kos
  • Bunuh Bapak dan Anak, Mahasiswa UMI Divonis 18 Tahun Penjara
  • Bacok Polisi, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tewas Ditembak
  • Rekannya Tewas Ditembak, Mahasiswa Unismuh Datangi Kantor Polisi
  • Bidan Puskesmas Tewas Tergilas Truk TNI
  • Pro Kontra Mobil Murah
  • Penembakan di Markas AL AS
  • BBM di Android dan iPhone
  • F1 Singapura
  • Penyekapan di Tamansari
  • Anak Ahmad Dhani Kecelakaan
Honda Mobilio Siap Goyang Avanza
Demi Nama Baik Partai, Demokrat Desak TVRI Minta Maaf
Kenali Gejala Pradiabetes
Kopaja Ikutan Mejang di IIMS 2013
CEO Apple: iPhone Tidak Bermain di Level “Sampah”



\”Casillas-Ramos Tak Pernah Buat Ultimatum soal Mourinho\” [ BeritaTerkini ]

MADRID, KOMPAS.com — Presiden Real Madrid, Florentino Perez, mengatakan, kiper Iker Casillas dan bek Sergio Ramos tak pernah mengancam akan pergi jika Madrid tetap dilatih Mourinho pada musim 2013-2014.

“Saat itu kami berempat makan siang (Perez, Jose Angel Sanchez, Casillas, dan Perez), dan kami setuju soal struktur bonus, kemudian sebuah koran muncul dengan kebohongan yang kami semua bantah. Mereka tak pernah mengatakan apa pun soal ultimatum dari para kapten (Casillas dan Ramos) terhadap Mourinho. Saya tak tahu jika mereka berpikir demikian, tetapi mereka tahu ada batas yang tak boleh dilanggar,” terang Perez, seperti dilansir AS, Jumat (20/9/2013).

Pernyataan Perez mengacu pada berita Marca pada 24 Januari 2013. Tak lama setelahnya, Casillas dan Ramos menyampaikan bantahan terhadap berita tersebut melalui situs resmi Madrid.

Belum lagi polemik itu selesai, kekasih Casillas, Sara Carbonero, mengatakan bahwa memang ada perpecahan di kubu Madrid.

“Atmosfer di kamar ganti tidak bagus dan sudah menjadi rahasia umum bahwa para pemain tidak cocok dengan pelatih. Sekarang ini, skuad terpecah dan kita akan lihat hingga akhir musim untuk melihat apakah Mourinho pergi atau tidak karena saat ini ia sangat berkuasa di klub itu,” demikian pernyataan Carbonero, seperti dilansir AS pada 29 Januari 2013.

Ketika dimintai tanggapan soal pernyataan Carbonera itu, Perez mengatakan, “Iker adalah kapten dan kadang kala ia tak membantu kami. Kadang kala orang-orang yang dekat dengan kita membuat kesalahan.”

Mourinho sendiri melatih Madrid pada 28 Mei 2010 hingga 2 Juni 2013. Pada 3 Juni 2013, Mourinho melatih Chelsea.



Kasus Yayasan Supersemar, Kejagung Ajukan PK [ BeritaTerkini ]


JAKARTA, KOMPAS.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengajukan memori Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasus Yayasan Supersemar ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Pengajuan memori PK tersebut setelah Mahkamah Agung (MA) melakukan kesalahan fatal yaitu salah mencantumkan nominal putusan yang harus dibayarkan Yayasan Supersemar.

Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan, memori PK tersebut telah ditandatangani sejak beberapa waktu lalu. “Saya sudah tandatangani PK-nya terhadap putusan Supersemar,” kata Basrief di Kejagung, Jumat (20/9/2013).

Sayangnya, ketika ketika dikonfirmasi kapan Kejagung mendaftarkan ke PN Jakarta Selatan, ia enggan membeberkannya. Ia menyatakan, memori tersebut telah diserahkan kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun). Selanjutnya, Jamdatun akan mendaftarkannya PN Jakarta Selatan.

Ia optimis, kasus ini dapat segera selesai. Pasalnya, persoalan yang terjadi hanya masalah kesalahan pengetikan nominal dalam amar putusan saja. “Masalahnya hanya mengenai penyebutan nominal dari miliar menjadi juta. Itu saja. Jadi Insya Allah bisa. Doakan saja,” tandas Basrief.

Seperti diketahui, MA mengabulkan gugatan kasasi yang diajukan Kejagung atas kasus Yayasan Supersemar. Namun, dalam putusan kasasi nominal yang seharusnya dibayarkan Yayasan Supersemar sebesar Rp 139 miliar, ternyata hanya ditulis Rp 139 juta.

Dampaknya, Kejagung akhirnya menunda proses eksekusi putusan tersebut sebelum nominal yang terdapat di dalam salinan putusan tersebut diubah. Selain itu, Yayasan Supersemar juga diwajibkan membayar ganti rugi negara sebesar USD 315 juta. Total, jumlah kerugian negara yang harus dibayarkan Yayasan Supersemar yaitu USD 315 juta dan Rp 139 miliar atau setara dengan Rp 3,7 triliun.

Editor : Hindra Liauw

  • Kejaksaan Didesak Eksekusi Rp 3,07 Triliun dari Yayasan Supersemar
  • Kejagung Akan Ajukan PK Kasus Yayasan Supersemar
  • Pro Kontra Mobil Murah
  • Penembakan di Markas AL AS
  • BBM di Android dan iPhone
  • F1 Singapura
  • Penyekapan di Tamansari
  • Anak Ahmad Dhani Kecelakaan
Kopaja Ikutan Mejang di IIMS 2013
Demi Nama Baik Partai, Demokrat Desak TVRI Minta Maaf
Kenali Gejala Pradiabetes
Meningkat, Tingkat Kepercayaan terhadap Iklan “Online”
Ini Sketsa Wajah Pria Terkait Ledakan Pos Polisi di Semarang