TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Kepala Perlindungan Kerajaan Inggris, Dai Davies, tak sepakat dengan dugaan bahwa Putri Diana tewas dibunuh dan bukan disebabkan kecelakaan.
“Saya benar-benar yakin ini adalah sebuah kecelakaan. Setelah 13 tahun bagaimana bisa informasi baru yang menyatakan bahwa ia meninggal oleh sebab lain, bukannya sebuah kecelakaan tragis,” ujarnya seperti dilansir Tribunnews dari Upi.com, Senin (19/8/2013).
Kepolisian Inggris, Sabtu (17/8/2013), menerima informasi baru terkait kematian Putri Diana dan Dodi al-Fayed, termasuk dugaan bahwa ibunda Pangeran William itu dibunuh seorang prajurit Inggris.
Scotland Yard mengatakan mereka kini tengah menyelidiki informasi itu dan memeriksa kredibilitasnya.
“Kami memeriksa informasi tersebut, namun ini bukanlah penyelidikan kembali (kasus kematian Diana),” ungkap Scotland Yard.
Informasi itu disampaikan oleh mantan mertua prajurit tersebut kepada polisi metropolitan Inggris lewat kesatuan polisi militer.
Putri Diana, Dodi al-Fayed, dan sopirnya Henri Paul tewas setelah mobil Mercedes yang mereka tumpangi menabrak dinding terowongan Pont de l’Alma, tak lama setelah mereka meninggalkan Hotel Ritz, Paris pada 31 Agustus 1997.
Penyelidikan kasus kematian Putri Diana ini berlangsung hingga 90 hari dan memeriksa sebanyak 250 orang saksi.
Pada 7 April 2008, panel juri memutuskan bahwa Putri Diana tewas terbunuh akibat kelalaian dalam mengemudikan kendaraan.
Baca Juga:
Fakta Terbaru, Putri Diana Diduga Dibunuh Prajurit Inggris
Keluar dari RS, Penampilan Kate Middleton Mirip Putri Diana
Calon Raja Inggris Sedikit Berdarah India