Sehari, Bupati Tasik Habiskan Rp 902 Juta [ BeritaTerkini ]

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan biaya perjalanan dinas Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya, dalam sehari menghabiskan biaya Rp 902 juta.

Anggaran itu digunakan pasangan kepala daerah untuk biaya penginapan, makan minum, dan perjalanan dinas ke pemerintah pusat di Jakarta serta pemerintah provinsi Jawa Barat di Bandung.

Terungkap dalam laporan hasil pemeriksaan BPK, dari realisasi jumlah anggaran itu, sebanyak Rp 119 juta tak didukung bukti laporan pertanggungjawaban. Dari seluruh penggunaan anggaran tahun 2012, diketahui pasangan kepala daerah ini telah menghabiskan anggaran untuk perjalanan dinas sebesar Rp 1,6 miliar.

Menanggapi temuan BPK ini, Kepala Bagian Keuangan Setda Kabupaten Tasikmalaya Wawan Sofandi, mengaku telah ada kesalahan administrasi. Namun, informasi jumlah penggunaan anggaran itu tak dibantahnya.

“Saya selaku kuasa pengguna anggaran, mengakui ada kesalahan penafsiran dalam aturan memberikan biaya. Atas temuan itu kami langsung memperbaikinya,” kata Wawan, Selasa (17/9/2013).

Dengan adanya temuan ini, Wawan mengaku menjadi pelajaran penting dalam membuat sebuah laporan. Pihaknya pun ke depan akan lebih berhati-hati dalam pembuatan administrasi. “Kami benar-benar dituntut untuk tertib administrasi untuk mewujudkan clean and good governance,” ujar Wawan.

Sementara itu, sampai sekarang belum ada keterangan lanjutan dari BPK terkait penemuan ini. Bupati Tasikmalaya pun saat akan dikonfirmasi melalui ponsel pribadinya belum memberikan tanggapan. 

Editor : Glori K. Wadrianto

  • Pro Kontra Mobil Murah
  • Penembakan di Markas AL AS
  • Pencurian Emas di Museum
  • iPhone 5C dan 5S
  • Geliat Pembangunan Depok
  • Anak Ahmad Dhani Kecelakaan
Pedagang Blok G: Sejak Diresmikan Jokowi, Saya Baru Jual Tiga Baju
Sehari, Bupati Tasik Habiskan Rp 902 Juta
Pertarungan Dua Jenderal di Konvensi Capres Demokrat
Dituding Sering Korupsi, Polri Akan Ajak KPK Diskusi
PDI-P Tak Khawatir dengan “Curhat” Basuki Terkait Jokowi



Dinas Rahasia AS: Hanya Lemparan Kembang Api ke Gedung Putih [ BeritaTerkini ]

WASHINGTON, KOMPAS.com – Di tengah ketegangan setelah serangkaian tembakan di pangkalan Angkatan Laut Amerika, Senin (16/9/2013), seorang pria malah melemparkan kembang api ke Gedung Putih. Padahal pengamanan kantor sekaligus kediaman Presiden Amerika ini dijaga ketat seusai insiden penembakan yang menewaskan 13 orang pada Senin pagi itu.

Informasi soal pelemparan kembang api dirilis oleh Dinas Rahasia Amerika, institusi yang bertanggung jawab atas keamanan petinggi negara itu. Tak berselang lama setelah pelemparan kembang api, seorang petugas Gedung Putih yang berseragam memerintahkan para wartawan untuk masuk ke gedung.

Dengan kewaspadaan tinggi di Gedung Putih setelah penembakan di pangkalan AL, lemparan kembang api ini pun mendapat respons cepat dari publik. Beberapa orang bahkan mengunggah melalui akun Twitter, ada tembakan terdengar di Gedung Putih. “Tidak ada tembakan ke Gedung Putih,” tegas juru bicara Agen Rahasia AS, Ed Donovan.

Lokasi pangkalan AL yang pada Senin pagi berhadapan dengan rentetan tembakan dan menewaskan 13 orang, berada tak lebih dari 3 kilometer dari kawasan utama pemerintahan Amerika, termasuk Gedung Putih dan Gedung Senat. Penembakan itu telah mengakibatkan kantor-kantor utama pemerintahan ini ditutup, demikian pula sekolah di kawasan tersebut. Penerbangan melalui Bandara Reagen juga ditunda, sementara pertandingan bisbol dibatalkan.

Sumber : Reuters  |  Antara

Editor : Palupi Annisa Auliani

  • Penembakan Washington Dikhawatirkan Tewaskan Beberapa Orang
  • Penembakan di Markas AL Amerika, 12 Tewas
  • Penembakan di Kompleks AL Amerika, Polisi Buru Pelaku Berseragam Militer
  • Penembakan di Kompleks AL Amerika, Senat Dikunci dan Pertandingan Bisbol Ditunda
  • FBI Identifikasi Pelaku Penembakan di Pangkalan AL AS
  • Pro Kontra Mobil Murah
  • Geliat Pembangunan Depok
  • Pencurian Emas di Museum
  • iPhone 5C dan 5S
  • MotoGP San Marino
  • Anak Ahmad Dhani Kecelakaan
Basuki: Kenapa Enggak Sekalian Tanya Harga Cincinnya?
Siswa Ini Bertaruh Nyawa di Jembatan Gantung Tua
Eko Mulyadi, Penggerak Perubahan “Kampung Idiot”
Kaka Minta Milan Tak Bayar Gajinya
Dikritik Siarkan Konvensi Demokrat, Ini Jawaban TVRI