Jakarta - Dari tahun ke tahun, L'Oreal bersama Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (KNIU) telah mendanai berbagai penelitian yang dilakukan oleh wanita muda peneliti. Di 2013 ini program bernama Fellowship For Women In Science (FWIS) itu kembali digelar untuk ke-10 kalinya.
Sejak bulan Mei sampai November 2013 nanti, FWIS kembali membuka pendaftaran untuk wanita muda peneliti untuk mengirimkan proposal penelitian mereka. Di mana, proposal penelitian yang menarik akan diberikan hadiah berupa 'suntikan' dana sebesar Rp 75 juta untuk melanjutkan penelitiannya.
Untuk memenuhi kualifikasi pemberian beasiswa, pendaftar harus menyerahkan proyek penelitian asli yang memiliki potensi untuk dapat diterapkan di negara tersebut dan di luar universitas atau lembaga. Pendaftar maksimal berusia 37 tahun.
Proposal ini kemudian dikaji oleh para juri yang dipimpin oleh Prof. Dr. Endang Sukara untuk kategori Life Sciences dan Prof. Yohanes Surya, Ph.D untuk kategori Material Science.
"Seleksi awal akan dipilih masing-masing lima finalis dari bidang life science dan material science dan akan dikirim ke Jakarta. Nanti finalis mempresentasikan proposal penelitiannya dan nanti akan ditetapkan dua orang," Ujar Dr. rer. nat. Neni Sintawardani, salah satu dewan juri nasional untuk Material Sciences, saat acara sosialisasi FWIS di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, di Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Program ini tidak hanya mengakui peneliti wanita muda saat ini, namun juga menjadikan mereka sebagai panutan yang menginspirasi para wanita muda lainnya untuk menjadi peneliti di masa depan. "Perempuan punya potensi yang besar untuk menjadi peneliti. Cuma perempuan butuh dukungan supaya bisa tampil. Saya merasakan profesi peneliti sangat enak dan waktu bisa diatur sendiri," ujar Rani Sauriasari, M.Sc, Ph.D, Apt, pemenang FWIS Nasional 2012.
(kik/kik) Browser anda tidak mendukung iFrame |
