Jakarta – Selain pendidikan yang rendah, ternyata orang yang kegemukan juga sulit mendapatkan pekerjaan. Waduh! Bagaimana bisa? Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa seringkali karyawan didiskriminasi karena bentuk tubuh mereka.
Peneliti dari Ohio’s Bowling Green State University mengungkap, orang yang kelebihan berat badan kemungkinan diterima kerja 27 persen lebih rendah dibandingkan dengan rekannya yang berat badannya ideal. Jacob Burmeister, asisten penulis, juga mengungkap bahwa beberapa pewawancara bisa jadi mempercayai stereotip yang berkaitan dengan orang gemuk.
Stereotip yang ada selama ini adalah orang gemuk terlihat lebih malas atau tidak disiplin karena ukuran tubuh mereka. Tak hanya itu saja, orang yang bertubuh gemuk biasanya terlihat buruk saat diwawancara. Hal ini disebabkan mereka merasa ragu-ragu dan kurang percaya diri.
Salah satu wanita di New York berbagi pengalamannya. Setelah ia melakukan wawancara bersama dengan 20 partisipan lainnya pada tahun 2011, ia memperhatikan bahwa semua partisipan yang diterima adalah mereka yang tubuhnya ideal. Iapun menyadari bahwa tujuh wanita yang ditolak dari perusahaan adalah wanita yang kelebihan berat badan.
“Salah seorang wanita hampir menangis saat menyadari bahwa pihak HRD memilih mereka berdasarkan bentuk badan,” ungkapnya, seperti dikutip dari NY Daily News.
Hal yang serupa pun dialami oleh Louisa Verth, seorang pengacara yang kelebihan berat badan. Saat itu, ia melamar pekerjaan yang sama dengan
pekerjaan yang ia miliki sebelumnya. Verth memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup banyak. Tapi, dalam wawancara dengan pihak HRD, ia sama sekali tak ditanya tentang pengalaman dan kemampuannya.
Setelah dinyatakan dirinya ditolak, HRD tersebut mengatakan bahwa kliennya tak akan menyukai Verth. Saat itu Verth menyadari bahwa ia ditolak karena perusahaan tersebut menilainya berdasarkan penampilan dan bentuk tubuhnya.
(rma/rma)
KOMENTAR ANDA