JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan pengumpulan dana logistik partainya kini terkesan kurang “greget”. Pasalnya, menurut Akbar, banyak pengurus daerah tingkat II Partai Golkar yang mengeluhkan persoalan logistik mesin partai jelang pemilu.
“Sampai sekarang belum ada gregetnya soal dana logistik, belum ada dukungan ke daerah. Saya, belum lihat secara langsung ada persiapan logistik,” ujar Akbar di kediaman rumahnya, Selasa (17/9/2013).
Akbar membandingkan kondisi Partai Golkar saat ini dengan Golkar saat dipimpinnya pada dulu. Ia menuturkan, saat memimpin Golkar, partai itu sudah menyiapkan dana logistik sekitar satu tahun sebelum pemilu.
Namun, dalam kepemimpinan Aburizal Bakrie saat ini, Akbar tidak melihat adanya penggalangan dana itu. Ia justru menerima sejumlah ketidakpuasan yang disampaikan pengurus daerah tingkat II.
“Daerah itu berharap juga mendapatkan bantuan dari DPP. Tapi mereka menyampaikan ke saya apa yang dijanjikan Ketua Umum (Aburizal) tidak sesuai kenyataannya,” ucap Akbar.
Dia mengatakan pengurus daerah menceritakan bahwa Ical menjanjikan sejumlah dana bantuan operasional kepada pengurus daerah. Dana itu akan dimanfaatkan untuk pemenangan Partai Golkar dalam pemilihan legislatif seperti pembuatan atribut kampanye hingga pembiayaan saksi.
“Setiap kali saya turun ke daerah, mereka selalu tanya kapan kita dapat ini itu,” tutur Akbar.
Golkar krisis finasial?
Tidak dibayarkannya sejumlah dana operasional ke pengurus daerah Partai Golkar sempat membuat kabar miring bahwa partai berlambang pohon Beringin itu tengah dilanda korupsi. Namun, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal “Ical” Bakrie segera menampik kabar itu.
“Bangkrut? Golkar kok bangkrut. Kasihan amat. Partai yang lain aja. Kalau Golkar bangkrut, mereka lebih bangkrut duluan,” ujar Ical, seusai Silaturahim Kebangsaan Partai Golkar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/8/2013) malam.
Ical mengatakan, dana bantuan bagi DPD Partai Golkar itu sebenarnya dibayarkan setiap enam bulan.
“Jadi orang yang enggak ngerti seperti kalian ini, setiap enam bulan. Masa (buat) acara ini (silaturahim kebangsaan) aja bisa kok,” ujar Ical.
Editor : Caroline Damanik
- Geliat Politik Jelang 2014
- Suksesi 2014
- PDI-P: Kami Justru Salut kepada Pak Basuki…
- Yani: Tak Mungkin Poros Tengah Tanpa PPP
- Akbar Tanjung: Siapa Bilang Pencapresan Ical Harga Mati?
- Akbar Tandjung: Golkar, Waspadai Pergerakan PDI-P
- Gede Pasek: SBY adalah Guru Politik Saya, Anas Guru Ormas Saya
- PPP: Poros Tengah Jilid II Hanya Wacana
- DPR: Siaran Konvensi Capres Demokrat di TVRI Langgar Aturan
- Pro Kontra Mobil Murah
- Penembakan di Markas AL AS
- Pencurian Emas di Museum
- iPhone 5C dan 5S
- Geliat Pembangunan Depok
- Anak Ahmad Dhani Kecelakaan
KOMENTAR ANDA