Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan (kiri)/Hendra Setiawan memberikan keterangan pers usai pertandingan melawan yuniornya, Ronald Alexander/Selvanus Geh, pada babak perempat final Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, di GOR Amongraga, Yogyakarta, Jumat (27/9/2013)./ | KOMPAS.COM/NORMA GESITA
Ahsan/Hendra mendominasi game pertama. Unggul jauh, 12-3, Juara Dunia 2013 ini menyudahi game dengan skor telak 21-8.
Sayang, Ahsan/Hendra tak bisa mempertahankan performa mereka pada game kedua. Ronald/Selvanus dapat mengimbangi permainan seniornya. Setelah menyamakan skor dengan 12 sama, ganda yunior ini menutup game kedua dengan 21-19.
Lebih percaya diri, Ronald/Selvanus tampil maksimal pada game ketiga. Sebaliknya, Ahsan/Hendra justru tertekan dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Unggul jauh 16-7, Ronald/Selvanus memenangi game ketiga dengan 21-18.
Ahsan/Hendra tak ingin menganggap kekalahan ini sebagai suatu hal yang memalukan. Sebaliknya, mereka berpandangan positif dan menjadikan hasil ini sebagai pelajaran.
“Kalah ya kalah, kami tak akan beralasan. Mereka (Ronald/Selvanus) memang bermain bagus hari ini. Sementara kami mulai kehilangan fokus sejak game kedua,” ungkap Ahsan usai pertandingan. “Menang kalah hal yang biasa. Lagi pula kami bukan robot yang tiap saat bisa menang.”
Menurut Hendra, kekalahan mereka menjadi sesuatu yang baik jika dilihat dari sudut pandang lain. “Coba lihat positifnya, sudah ada ganda yunior yang bisa mengalahkan seniornya. Kami berharap mereka bisa terus bermain bagus, paling tidak bisa mencapai final,” tandas Hendra.
Editor : Pipit Puspita Rini
- Simon Susul Tommy ke Babak Ketiga Indonesia GPG
- Menang Mudah, Sony ke Babak Ketiga Indonesia GPG
- Tak Terbendung, Tontowi/Liliyana ke Semifinal Indonesia GPG
- Hadapi Ganda China, Tontowi/Liliyana Jaga Fokus
- Tommy Tak Sabar Ingin Hadapi Simon
- BBM di Android dan iPhone
- Ledakan di Ciputat
- Pro Kontra Mobil Murah
- Geliat Politik Jelang 2014
- Teroris Serbu Mal di Kenya
- Krisis Demokrat
KOMENTAR ANDA