www.nydailynews.com
Rumah bandar peninggalan seniman serba bisa, Andy Warhol, akhirnya laku terjual.
www.nydailynews.com
Hingga akhir hayatnya, Warhol tinggal di dalam rumah bandar ini. Terdapat empat kamar tidur lengkap dengan berbagai benda kesukaannya.
www.nydailynews.com
Seorang investor membeli townhouse tersebut dengan harga 3,5 juta dollar AS (Rp 39,3 miliar). Sang investor memperbarui hunian tersebut dengan menginvestasikan satu juta dollar AS (Rp 11,2 miliar).
www.nydailynews.com
Kurang dari dua tahun, harga hunian tersebut melambung tinggi karena perbaikan yang telah dilakukan. Renovasi meliputi pemindahan dapur dari lantai kedua ke level taman, tempat Warhol biasanya bekerja.
Nama dan karyanya tersebut akan selalu dikenang. Tidak heran, berbagai peninggalannya, selalu menarik perhatian, termasuk townhouse-nya di Lexington Avenue.
Hingga akhir hayatnya, Warhol tinggal di dalam rumah bandarini. Terdapat empat kamar tidur lengkap dengan berbagai benda kesukaannya. Namun, semua yang pernah Warhol miliki berubah dua tahun lalu. Seorang investor membeli townhouse tersebut dengan harga 3,5 juta dollar AS (Rp 39,3 miliar). Sang investor memperbarui hunian tersebut dengan menginvestasikan satu juta dollar AS (Rp 11,2 miliar).
Sekarang, isi townhouse tersebut sudah lengkap dengan berbagai alat elektronik canggih. Pemiliknya dapat mengoperasikan hunian ini hanya dengan menyentuh tombol. Perbaikan ini terbukti mengguntungkan, terjual dengan harga 5,5 juta dollar AS (Rp 61,8 miliar).
Menurut Broker Halstead Liz Chiang yang memperkenalkan hunian ini pada pembeli, nilai sebuah rumah dengan begitu banyak sejarah tidak mungkin terkalahkan. Sejarah di balik townhouse ini memang luar biasa. Usia hunian tersebut sudah mencapai 114 tahun. Saat itu, bangunan tersebut didesain oleh Henry J. Hardenberg, tokoh di balik Plaza Hotel dan The Dakota di Central Park West.
Karena sejarah panjang itulah, tidak sedikit pihak yang tertarik dengan rumah ini, baik para pembeli serius, maupun sekadar penggemar Warhol. Broker Brown Harris Stevens, Glenn Minnick, mengatakan, setiap kali pihaknya membuat open house, selalu mendapat antrian panjang dari orang yang hanya ingin datang dan mengambil foto.
KOMENTAR ANDA