Jakarta - Menurut penelitian yang dilakukan oleh Head & Shoulder, sebanyak 88% orang dari 1800 responden mengalami ketombe pada kulit kepala mereka. Ketombe ternyata mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Parahnya, ketombe juga memberikan dampak negatif pada karir.
Fakta menyebutkan, sebanyak 71% orang percaya ketombe dapat membawa pengaruh buruk pada karir mereka. Tidak hanya karir, 59% responden merasa ketombe juga berdampak negatif pada kehidupan sosial mereka.
"Ketika seseorang berketombe, kulit kepala mereka gatal sehingga tidak bisa fokus pada hal-hal penting. Mereka lebih fokus pada ketombenya," ujar Lais Koelle, hair care scientist & Scientific Communications Asia saat di acara Head & Shoulder di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Lais menjelaskan, ketombe terjadi karena gabungan tiga faktor. Apa saja?
1. Jamur Faktor pertama adalah ketombe terjadi karena satu jenis jamur bernama Malassezia globosa. Jamur tersebut hidup di kulit kepala setiap orang dan berkembang pula di udara. "Bukan hanya di kulit kepala, jamur tersebut juga ada di folikel rambut," ujar Lais, yang merupakan peneliti asal Brazil itu.
2. Minyak di Kulit Kepala Setiap orang memiliki minyak pada kulit kepala mereka. Bukan berarti kulit kepala memberikan dampak buruk, justru sebum atau minyak alami tersebut dibutuhkan bagi rambut untuk tetap sehat dan bercahaya.
"Namun ketika kita mencuci rambut, minyak di kulit kepala terkikis dan sekitar 20 menit setelah keramas, minyak meningkat lagi. Minyak di kulit kepala tersebut menjadi makanan bagi jamur Malassezia globosa," ungkap wanita lulusan biokimia dari Universidade Federal do Parana, Brazil tersebut.
3. Iritasi Setiap kulit kepala terdapat jamur dan sebum. Masalahnya, mengapa ada ada orang yang berketombe dan adapula yang tidak? Itu terjadi pada ketahanan kulit kepala seseorang. Ada orang kulit kepalanya lebih sensitif, sehingga lebih mudah teriritasi.
"Ketika jamur mengonsumsi minyak, muncullah asam lemak. Beberapa orang sensitif dengan asam lemak tersebut dan kulit kepala mereka bereaksi lebih sensitif dan terjadilah gatal dan ketombe. Ketika kulit kepala digaruk, kondisi akan semakin parah dan kulit kepala jadi teriritasi," tambah Lais.
(kik/kik) Browser anda tidak mendukung iFrame |