Jakarta - Usia 0-5 tahun sering disebut tahap perkembangan penting dalam pertumbuhan anak. Di masa ini, anak seharusnya lebih banyak bermain karena aktivitas tersebut dapat membantu pengembangan otaknya. Mainan seperti apa yang sebaiknya dipilih orangtua?
Konsultan pendidikan dan orangtua Carrie Lupoli akan memberikan jawabannya untuk Anda para orangtua melalui lokakarya Joy of Learning yang digelar Fisher Price pada Sabtu (15/6/2013) di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta. Dalam lokakarya tersebut Carrie akan memberikan pengetahuan yang dimilikinya soal pengasuhan dan perkembangan otak anak, serta mainan seperti apa yang cocok untuk si buah hati.
"Setelah mengikuti workshop ini orangtua bisa punya road map untuk mempraktekkan pengetahuan yang didapat," ujar wanita yang meraih gelar Master of Art in Special Education dan Master of Education in School Administration and Leadership dari Universitas Connecticut, Amerika Serikat itu.
Carrie bersama Fisher Price sebelumnya sudah mengadakan lokakarya ini di dua negera yaitu Malaysia dan Singapura. Dalam lokakarya tersebut orangtua tidak hanya akan mendengarkan penjelasan dari ibu dua anak tersebut, tapi juga melakukan berbagai permainan interaktif.
Dalam jumpa pers mengenai acara Joy of Learning, Carrie memberikan sedikit penjelasan mengenai kenapa anak sebaiknya mendapatkan mainan yang tepat sesuai perkembangan usianya. Hal itu karena ketika anak bermain, ada banyak hal yang bisa dilatih mulai dari fisik maupun emosionalnya.
Wanita yang juga Live & Learn Consulting itu mencotohkan permainan memasukkan bentuk seperti lingkaran, segitiga dan persegi, ke dalam kotak. Ketika bermain dengan permainan tersebut anak tidak hanya belajar mengenai bentuk, tapi juga sebab-akibat, kesabaran, dan lain-lain.
Psikolog anak Vera Itabiliana memberikan tambahan penjelasan mengenai pentingnya bermain untuk anak di usia 0-5 tahun ini. Dikatakan Vera, masa 0-5 tahun otak berkembang pesat, sehingga orangtua sebaiknya memaksimalkan dengan memberikan mainan yang dapat merangsang kemampuan anak.
"Ketika bermain anak merasa senang. Saat senang banyak yang bisa terserap ke otak," ujar psikolog yang juga ibu dua anak itu.
Saat memberikan anak mainan, Vera menyarankan, ikutlah bermain dengan buah hati Anda, jangan hanya menontonnya bermain saja. "Kasih contoh bagaimana nikmatnya bermain dengan mainan itu. Karena terkadang buat anak yang penting itu suasananya," jelasnya lagi.
(eny/eny) Browser anda tidak mendukung iFrame |