Jakarta - Perjanjian pranikah atau prenuptial agreement (pre-nup) penting untuk memperjelas hak dan kewajiban suami-istri. Maka dari itu, tak ada salahnya Anda dan pasangan membuat pre-nup sebelum menikah.
Terkait dengan duda, pengacara sekaligus penasihat hukum, Muhammad Muslih, S. Ag., SH, MH., pre-nup merupakan 'pegangan' para wanita saat ingin menikah dengan duda. Pre-nup bisa mengatur harta bawaan masing-masing karena mungkin saja pasangannya masih bermasalah dengan harta gono-gini dengan istrinya terdahulu.
"Paling utama kalau menikah dengan duda bikin perjanjian pranikah. Isinya yang paling utama harta bawaan masing-masing, istri punya apa, suami punya apa," jelas pria yang akrab disapa Muslih itu saat berbincang dengan Wolipop awal Juni lalu, di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
Pria yang mengambil gelar masternya di Universitas Indonesia itu mengatakan, selain harta, perlindungan diri juga penting dimasukkan dalam pre-nup. Misalnya saja mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) atau konsekuensi bila melakukan perselingkuhan. Tidak cuma itu, anak juga perlu dipertimbangkan.
Sebagai contoh, jika duda membawa anak dan kemudian bercerai, anak harus ikut siapa sedangkan ibunya sudah tidak ada? Hal ini bisa dituliskan secara rinci dalam perjanjian pranikah, jika bercerai karena suami bermasalah maka Anda berhak mengadopsi anaknya menjadi anak angkat.
"Secara biologis anak itu didasarkan pada kelahiran, lebih utama lagi kalau mereka menikah, mungkin kalau dipre-nup ditulis bahwa akan menjadi anak angkat ya bisa saja, makanya pre-nup penting," tutur Muslih.
Psikolog klinis dewasa, Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi, juga setuju dengan adanya pre-nup sebelum menikah dengan duda. Wulan mengatakan bahwa perjanjian tersebut bukan didasari karena kekhawatiran bila terjadi perceraian tapi untuk melindungi keluarga.
"Pre-nup penting juga sebelum menikah yang dilakukan untuk melindungi keluarganya, kita juga mesti mengerti bahwa mereka (duda) nggak gampang menerima hubungan yang baru," ujarnya saat diwawancarai wolipop di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2013).
(aln/aln) Browser anda tidak mendukung iFrame |